Tuesday, January 3, 2017

Temukan " NmN " di Usia 26 Tahun,. Saya MALU !!!

Ketika kami memutuskan menikah di 2012, saya membebaskan segala kegiatan positif istri dengan hanya mengajukan satu syarat saja : “ please, jangan melanjutkan karir sebagai pegawai kantoran “. Sebagian pembaca mungkin sudah tau alasan dibalik ini,.hahaha.. Ya, berhubung secara fisik saya bukan seorang pria tampan, maka adalah wajar ketika saya menjadi pribadi yang lebih cemburuan dibanding dia ( uhuk,.uhuk.. ).

Tentunya syarat yang hanya 1 buah ini, menjadi cukup berat baginya mengingat dulunya pernah menjadi karyawan swasta semasa berstatus lajang, dan kegiatan sehari-harinya penuh dengan aktifitas yang melibatkan interaksi sosial dengan banyak orang. Saya yang sedari awal sudah meyakini bahwa akan ada hikmah positif dibalik larangan ini, merasa cukup sulit untuk menjelaskan secara logika yang “ masuk akal “ tentang larangan untuk bekerja sebagai karyawan. Satu jawaban “ meyakinkan “ saya yang tulus, serius, dan bisa diucapkan adalah bahwa saya akan lebih mensupport dia jika ingin membuka usaha ( apapun jenis usaha halal ) walaupun harus merangkak dari bawah.

Ketika ada yang bertanya, “ susah ga siy, untuk meyakinkan pendirian Anda terhadap pasangan sampai akhirnya bisa diterima dengan lapang dada ? “. Jujur, jawabannya “ susah banget !! “. Apalagi ketika harus berurusan dengan yang namanya “ tukar pendapat “ dengan orang lulusan Ekonomi Akuntansi.,ha,ha,ha. Yang 90% alasan kita harus nyambung dengan logika akal manusia ( terutama logika itung-itungan ).

Buah keyakinan ini baru mulai merekah setelah saya meyakininya selama kurang lebih 4 tahun. Dan seperti biasa, pengakuan atas keyakinan ini baru saya dapat setelah memang hasilnya sudah kelihatan ( ga adil ya,. ketika masih berproses, saya yang harus memfokuskan pikiran positif itu sendirian,.hehe ).

Share ini saya tujukan untuk sahabat-sahabat pembaca, bahwasanya sekecil apapun ide Anda, ketika itu diyakinkan akan “ BERHASIL “, maka BERHASIL-lah ia. Tak perlu repot mencari tau bagaimana jalan menuju suksesnya, cukup fokus pada prosesnya dan siapkan mental untuk menghadapi sukses itu. Karena sukses itu akan menjadi urusan dan hadiah Allah di waktu yang sudah ditentukan oleh-NYA, dan datang disaat yang terbaik menurut-NYA.

Kembali ke proses wirausaha tadi, ketika sang istri lelah untuk meyakinkan saya agar mengijinkannya untuk kembali bekerja, muncullah ide-ide kecil di kepalanya yang pada awalnya sangat saya ragukan untuk bisa berhasil. Di 2015 sendiri, beliau mencoba 3 usaha yang semuanya terpaksa berhenti di tengah jalan karena belum menemukan pola yang tepat. Masuk awal tahun 2016, dia coba kembali untuk menjalankan 2 usaha lain dan lagi-lagi tersendat ditengah proses perjalanan karena kehabisan ide. Sampai tahap ini, perjalanan menuju wirausaha “ sukses “ nya belum membuahkan hasil bahkan masih 0 besar. Lalu hikmah apa yang bisa dipetik dari kegagalan sebelumnya ? Tak disangka pengalaman kebelakang ini mengajarkan banyak cara tentang membaca segment pasar, online / offline branding terhadap kalangan-kalangan “ kandidat konsumen “ berdasarkan kelompok usia, cara – cara marketing jalanan, jalur distribusi dan stocking, serta pembuatan promosi.

Di tahap ini, giliran saya yang harus BELAJAR darinya.
Respon awal saya ketika ide bisnis “ Kue Kering & Makanan Ringan “ ini tercetus di kuartal akhir 2016 adalah tanggapan pesimistik, kesan meremehkan, dan memandang sebelah mata. Saya sadari setelah satu bulan usaha dijalankan, bahwa pola pikir yang saya yakini selama ini adalah salah dan keliru. Yang awalnya adalah tanggapan picik ketika menganggap untung dari bisnis ini tak seberapa, ditambah lagi dijual dengan harga yang sangat murah,.rasa-rasanya seperti tidak ada masa depan yang cerah untuk menjalankan bisnis seperti ini.

Ibarat ditampar novel Harry Potter yang tebalnya ratusan halaman, saya dikejutkan dengan keuntungan bersih di bulan pertama pasca dijalankannya usaha ini,. yang kalau disetarakan, nyaris sama dengan tawaran gaji dari posisi kerja untuknya di pertengahan 2016.

Saya belajar NYATA bahwa pesimistik dan perasaan memandang enteng / rendah suatu usaha hanya akan membuat kita tidak akan beranjak maju. Selamanya !!!

Saya MALU !! ya, saya merasa MALU !!
Karena pada kenyataannya di usia yang belum genap 27 tahun, dia mampu menganalisa sesuatu yang sama sekali tidak saya miliki ketika di usia yang sama. Kalau tidak salah, saya hanya memiliki satu keahlian ketika usia 27 tahun, yaitu “ bagaimana membujuk calon mertua untuk menerima lamaran saya dan setuju untuk segera menikahi anaknya yang berusia 20-an tahun. Hahahahahaha…. “

I’M PROUD of YOU.,























Temukan " NmN " di Usia 26 Tahun,. Saya MALU !!!

Ketika kami memutuskan menikah di 2012, saya membebaskan segala kegiatan positif istri dengan hanya mengajukan satu syarat saja : “ please, ...