Tuesday, April 12, 2016

Sebuah Niat Yang Mengubah Jalan Hidupnya Bagai Bumi dan Langit !!


Topik kali ini terinspirasi dari kisah nyata seorang SAHABAT BAIK yang hampir membuat saya tidak percaya tentang keajaiban dalam hidupnya. Pembuatan tulisan ini merupakan ekspresi terimakasih saya kepada beliau yang sudah merelakan waktunya untuk bercerita secara detail tahapan-tahapan perjalanan pertualangan hidupnya.

Semoga kisah ini bisa menginspirasi teman-teman lain dan akan menjadi ladang kebaikan yang selalu mengalir untukmu BRO !! Amin amin amin ( hee..hee...).

Tak jarang dalam hidup, kita merasa iri terhadap sesuatu yang tidak kita miliki namun bisa dimiliki oleh orang lain. Tak terkecuali diri saya ini.

Ketika melihat keberhasilan seseorang yang melampaui diri sendiri, rasanya ingin sekali untuk mengetahui rahasia apa di balik itu semua. Namun setelah mengetahui resep-resepnya, tak jarang juga dari kita kemudian merasa " belum mampu " untuk mengikuti langkah-langkahnya. " Belum mampu " dalam artian tidak memiliki keberanian untuk mencoba, atau merasa ragu untuk memulai pertualangannya.

Sahabat saya ini mengawali hidupnya dari sebuah desa yang subur akan tanahnya ( area persawahan ) dan terletak tak jauh dari kaki gunung Sinambung di pulau Sumatera.

Ketika merantau untuk kuliah dan kemudian bekerja di Jakarta, beliau dengan susah payah menyisihkan sebagian besar penghasilannya karena memiliki target yang amat luar biasa HEBAT. Targetnya adalah untuk mampu mengangkat derajat keluarganya di desa dengan menjadi " tulang punggung " yang akan memenuhi segala kebutuhan termasuk pendidikan bagi saudara-saudaranya.
Beliau menyisihkan sedikit demi sedikit bonus pekerjaan yang kemudian digunakan untuk membiayai ibadah haji bagi orang tuanya ( tentunya biaya perjalanan ini diluar dari segala biaya pokok yang dikirimkan setiap bulannya ).

Karirnya mulai menanjak naik ketika mendapatkan tawaran sebuah pekerjaan overseas di luar Indonesia. Ditengah-tengah perjalanan pekerjaannya di luar negeri saat itu, beliau mendapat kabar dari kampung halamannya bahwa saat itu seluruh penduduk desa tengah bersiaga menghadapi kemungkinan terburuk dari meletusnya gunung Sinambung.

Pasca status "Siaga 1" di desanya akibat gunung yang semakin berpotensi untuk meletus di tahun 2014 lalu, tanpa berpikir panjang sahabat saya ini menginstruksikan keluarga besarnya untuk pindah ke tengah kota ( Medan ). Beliau pun hampir mengosongkan tabungannya untuk mengungsikan keluarganya secara permanen dengan membelikan sebuah rumah yang aman, nyaman, dan dekat dengan pusat kota.

Sesungguhnya, perjalanan beliau yang membuat saya tertarik adalah dimulai dari titik ini.

Ketika beliau sudah berniat baik demi kedua orang tuanya, ternyata Allah masih ingin menguji dengan cobaan yang menurut saya tidak semua orang mampu mengatasinya.

Rumah yang dibelinya seharga kurang lebih 500 Juta saat itu, hendak direnovasi dengan alasan perluasan lahan. Ketika dana yang seharusnya dikeluarkan sebesar 200 juta untuk renovasi, membengkak menjadi 300 juta dikarenakan terjadi musibah penipuan yang dilakukan oleh pekerja renovasi rumah tersebut ( uang sebesar 100 juta dibawa kabur oleh pekerja renovasi ). Apa pesan yang mungkin bisa kita petik di tahap ini ? bahwasanya ketika niat baik sudah terlaksana, bisa jadi Allah masih menurunkan ujian-ujian yang hasil akhirnya bisa semakin mengangkat kita ke derajat yang tinggi.

Kalau di total-total, pengeluarannya menjadi 800 juta hanya untuk membiayai orang tuanya agar mendapat tempat tinggal yang layak dan aman.

Apa yang terjadi pada kehidupan sahabat saya ini benar-benar "Blow my mind " ( membuat saya tidak bisa lagi berkata-kata). Apa sebab ? ketika beliau mendapatkan pekerjaan baru di tahun 2015, hanya butuh waktu 3 bulan baginya untuk bisa mendapatkan penghasilan seharga rumah yang beliau beli.

Tentu hal ini membuat kami sebagai teman-temannya seperti kehabisan air liur karena terus-menerus menelannya. Ya kami iri dan ingin seperti beliau. Namun setelah mengetahui kisah sukses dibalik itu semua, saya menjadi semakin yakin bahwa yang membuat beliau kaya raya bukan karena faktor perusahaannya ataupun negara tempat dia bekerja, melainkan karena pribadi dan kebaikan yang telah beliau lakukan.

Ketika kita tanya pada diri sendiri : " mampukah untuk mengosongkan tabungan untuk kemudian diberikan kepada orang tua ? ", saya yakin mayoritas disini belum tentu mampu melakukannya. Maka dari itu tak heran, jika mayoritas kita hidupnya masih begini-begini saja. hehe... padahal hampir semua dari kita mengetahui bahwa "memuliakan Orang tua " pasti akan mendatangkan keberkahan dalam hidup. Namun mengapa masih banyak yang ragu ? jawabannya pasti berbeda-beda.

Pesan yang mungkin bisa dipetik dari kejadian ini adalah, bahwa janji Allah tidak pernah meleset dan tidak pernah salah.
Ketika janji manusia saja bisa kita percaya, apalagi janji Allah.
Semoga semua dari kita masih diberikan kesempatan yang panjang untuk memuliakan dan mengangkat derajat orang tua ke arah yang paling tinggi. Bisa melalui perbuatan, melalui harta, dan yang terpenting melalui do'a.

Nominal uang di cerita ini merupakan gambaran nyata bahwa berapapun yang kita keluarkan untuk kebaikan orang lain ( apalagi orang tua ), ga akan pernah menjadikan kita rugi dunia akhirat.

Jika ada komentar yang mengatakan " Yang penting gua selalu bantu do'a buat mereka, klo bantu uangkan sifatnya tidak kekal ", mungkin komentar saya : " Kalo sama orang tua kenapa siy harus perhitungan ? statement kamu itu seolah2 hanya sebuah alasan untuk supaya dimaklumi ketika tidak membantu secara keuangan ". ( hehehe...).

Wassalam.





No comments:

Post a Comment

Temukan " NmN " di Usia 26 Tahun,. Saya MALU !!!

Ketika kami memutuskan menikah di 2012, saya membebaskan segala kegiatan positif istri dengan hanya mengajukan satu syarat saja : “ please, ...